Iblis berkata, “Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan
bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (kemaksiatan) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.
(QS. Al-Hijr: 39).
bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (kemaksiatan) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.
(QS. Al-Hijr: 39).
Di pinggir jalan-jalan raya saat ini, di mana di sana berdiri tempat muda-mudi saling berkumpul sembari meperhatikan baliho atau banner besar yang terpampang, terbaca tulisan di dalam sebuah gambar “Ayat-ayat Cinta”, Serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai…..
Ku saksikan mereka berpegangan erat penuh cinta sembari seorang gadis menunjukkkan jarinya ke arah gambar tersebut. Mungkin, ia sedang meminta kepada kekasihnya untuk berencana menyaksikannya. Dan kusaksikan di antara mereka, ada yang mengenakan “jilbab” dan juga bersama kekasihnya. Tidakkah mereka memikirkan kelak, Allah sang pemilik cinta yang bersemi di antara mereka, akan meminta pertanggungjawaban atas cinta yang mereka semaikan di antara mereka?
Teringat akan penulis yang dahulu sempat membaca novelnya. Saat pertama kali selesai membaca, terlintas kekaguman di dalam hati. “Subhanallah, tidak pernah saya membaca novel sebagus ini!”.
Saat ini, ketika semua saat-saat seperti itu sudah berlalu, hanya bisa ku menyesali. Menertawakan diri yang begitu dangkal menilai. Menilainya hanya berdasarkan perasaan pribadi. Sementara yang dinilai, dikaitkan dengan agama ini. Islam yang sangat kucintai. Padahal, tidaklah dikatakan sesuatu melainkan dengan apa sesuatu itu diartikan. Islam hanyalah ada pada Al Qur’an dan pada apa-apa yang disampaikan oleh Rosululloh -shollallahu ‘alaihi wa sallam-.
Pernah beberapa kali melihat tanggapan-tanggapan dari para penikmat film di beberapa situs yang menyebarkan info penayangan film tersebut, baik penikmat film secara umum, maupun yang bernuansa “Islamiy”. Bahkan mungkin, ada di antara mereka yang sebelumnya tidak pernah datang ke bioskop-bioskop, dan mulai akan berencana membeli tiket untuk mencicipi ruangan berlayar lebar tersebut yang dirasakan begitu sejuk duduk di dalamnya. Tidak!, padahal mereka sedang mengantri untuk membeli tiket ke neraka. Yang tidaklah dingin dan sejuk, namun panas lagi membakar.
Mari kita berpikir saudaraku semuanya!
Ada banyak madhorot di sana, yang akan engkau jumpai -jika engkau belum pernah ke sana-. Dan bagi kalian yang pernah ke sana, coba renungi dengan hati penuh keimanan beberapa keburukan yang akan sering engkau dapatkan. Dan jangan pernah lagi mengulanginya. Cukuplah seorang yang beriman jatuh di lubang yang pertama dan berusaha menghindari terjatuh di lubang yang sama.
–>>> Dari segi film Ayat-Ayat Cinta:
- Boleh jadi, film “islamiy” tersebut akan menjadi promosi bagi dirimu sendiri untuk mulai mendatangi bioskop di kesempatan berikutnya. Padahal, kamu belum pernah mendatangi bioskop sebelumnya.
- Adakah dia dikatakan film “islamiy”, padahal di dalamnya pemerannya bercampur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya?
- Apakah engkau akan menjadikan mereka -para artis- sebagai teladan?
- Bahkan, si pembuat filmnya “Hanung Bramantyo”, adalah orang yang senang dengan orang-orang yang suka beromong kosong tentang Tuhan. Apakah engkau akan mendukung orang-orang seperti dia?
- Bahkan, di sana ditampilkan gambar-gambar. Padahal, Allah melarangnya.
- Yang dengan gambar-gambar itu, engkau melihat aurat orang lain.
- Masih banyak lagi keburukan lainnya, yang jika engkau menelitinya akan engkau dapatkan bahwa tidak ada sisi Islamnya di sana.
1. Bercampur baurnya antara laki-laki dan perempuan.
Allah Azza wa Jalla- berfirman, “Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari balik tabir. Cara demikian itu lebih baik bagi hatimu dan hati mereka.” (Al-Ahzab: 53)
2. Akan engkau lihat di antara mereka banyak yang menggunakan pakaian yang jika engkau melihatnya, engkau berdosa dan tidak akan engkau dapatkan kekhusyukan ibadahmu.
Allah Azza wa Jalla- berfirman, “Katakanlah kepada wanita-wanita mukminah, “Hendaklah mereka menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka serta jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa tampak darinya. Hendaklah pula mereka menutupkan kerudung mereka di atas leher-leher mereka dan jangan mereka tampakkan perhiasan mereka kecuali di hadapan suami-suami
mereka, atau ayah-ayah mereka, atau ayah-ayah suami mereka (ayah mertua), atau di hadapan putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau di hadapan saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka (keponakan laki-laki), atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau di hadapan wanita-wanita mereka, atau budak yang mereka miliki, atau laki-laki yang tidak punya syahwat terhadap wanita, atau anak laki-laki yang masih kecil yang belum mengerti aurat wanita. Dan jangan pula mereka menghentakkan kaki-kaki mereka ketika berjalan di hadapan laki-laki yang bukan mahram agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan hendaklah kalian semua bertaubat kepada Allah, wahai kaum mukminin, semoga kalian beruntung.” (An-Nuur: 30-31).
3. Menyia-nyiakan waktu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
“Demi masa! Sesungguhnya manusia berada pada kerugian. Kecuali, orang-orang yang beriman dan beramal sholih…..” (Al-Ashr)
4. Meninggalkan waktu sholat.
5. Menjauhkan hati dari mengingat Allah.
6. Jelaslah, tidak ada gunanya!. Haram! Insya Allah akan masuk neraka bagi orang-orang yang mendatanginya!.
7. Jika sudah begitu, apakah masih rela membelanjakan uangmu untuk hal-hal yang demikian?
Dari al-Mughirah bin Syu’bah bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan kamu durhaka kepada ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, enggan memberi miliknya tetapi meminta-minta milik orang lain, dan dilarang atas kamu tiga perkara, yaitu berbohong dalam cerita, banyak bertanya, dan mubazir harta.” (HR. Bukhari).
—->>>Solusi:
1. Sibukkan diri dengan mempelajari ilmu.
2. Duduklah bersama orang-orang yang selalu menjaga agamanya.
3. Berpikirlah berdasarkan agamamu, bukan hanya berdasarkan perasaan.
4. Berpikirlah, bagaimana jika ketetapan (mati) Allah menjemputmu dan mati kita di dalam tempat yang penuh maksiat tersebut?.
5. Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka!.
Wallahu a’lam!
2 komentar:
assalam
bahkan saya sangat terkejut ketika membaca artikel-artikel yang membahas ayat2 cinta di blog ini.
betapa negative nya pandangan penulis terhadap ayat2 cinta
melulu keburukan dan dosa yang diuraikan penulis dalam menilai ayat2 cinta
alasan bahwa bercampurnya laki2 dan perempuan ketika proses antri tiket bahkan hingga film dimulai, dianggap penulis sebagai sebuah dosa
saya jadi bertanya, dimana tempat umum di dunia yang mana laki2 dan perempuan tidak berbaur??? bahkan ketika naik haji pun laki2 dan perempuan berbaur! lantas apa itu menjadi sebuah dosa pula
banyak hikmah yang bisa diambil dari film ayat2 cinta
setidak-tidaknya bagi saya dan selalu saya katakan kepada teman-teman pria saya, diantara nya tentang bagaimana sulitnya menjadi iklas. seiklas apapun perempuan, hatinya akan sakit ketika cintanya di bagi. aitu sangat hakiki, dan tidak bisa di bantah oleh perempuan manapun. bagaimana sulitnya bersikap adil, karena adil hanya milik Allah.
sesungguhnya film ini mengajarkan banyak hal, mulai dari toleransi, keiklasan, cinta kasih, ikhtiar, tanggung jawab
mengapa harus merusak sesuatu yang indah!
bukankah islam agama yang universal?
ingat Ilmu tanpa agama maka pincang, dan agma tanpa ilmu akan buta
islama agama yang indah, islam agama toleransi, jangan merusak dengan ekstrimisme yang membabi buta
cara pandang seorang muslim seharusnya selalu berlandaskan kpd Al -Quran dan Sunnah. Kepada apa kita seharusnya berkiblat ??? bukan ke timur dan bukan barat. Apakah toleransi seperti ini yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabat, mohon renungkan, mudah2an Allah selalu memberikan petunjuk dan hidayahnya kepada kita semua. wasalam
Posting Komentar